🎍 Cara Menggunakan Batu Kacang Tanah
CaraMenggunakan Batu Mustika Kacang Tanah Sudah Banyak Yang Membuktikan merupakan jenis benda bertuah yang dipercaya dapat membawa keberuntungan, kesehatan dan kemakmuran bagi pemiliknya. Istilah "mustika" berasal dari kata "batu ajaib" dalam bahasa Indonesia.
HimbauanSesepuh Mustika Panca Aura mengingat kami mengutamakan kejujuran dan ingin menjalin silaturami serta kepuasan anda yang utama, sebaiknya teliti dan baca semua keterangan yang kami berikan, setelah memantapkan hati barulah anda meminang Mustika Panca Aura.. Pusaka Dunia yang paling banyak dicari di google antara lain cara menggunakan mustika kacang tanah, khasiat batu manik moyo, batu
Banyakyang enggan memakan kacang tanah karena dapat menyebabkan jerawat pada wajah. Padahal, banyak ahli yang justru mengungkapkan bahwa kacang tanah memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan tubuh salah satunya untuk diet. Kandungan kacang tanah terdiri dari Kalori (Energi), Karbohidrat, Air, Protein, Serat, Vitamin A, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3, Vitamin B6
Setelahmengupas kulit kacang, banyak cengkerang masih ada, yang mempunyai aroma yang menyenangkan dan rasa manis. Anda tidak perlu membuang kupas macadamia - mereka boleh menggunakan kegunaan. Artikel ini akan memberitahu anda cara menggunakan cengkerang kacang macadam dengan betul, apa faedahnya dan kemungkinan bahaya.
FosilKacang Tanah ini milik Kang Dul,Beliau dapatkan Mustika Kacang tanah ini dari tarikan Ghaib di gunung Sriweng kerajaan Jin di daerah Juwana Pati Jawa Tengah. Batu Mustika ini Asli dan Natural dari Kacang yang telah membatu atau memfosil. Tuah/keistimewaannya untuk wasilah ; Pertanian ataupun perkebunan
Mustikakacang tanah atau batu kacang dipercaya memiliki banyak khasiat dan manfaat supranatural. Oleh karena itulah batu fosil ini banyak dicari untuk dijadikan jimat. Tapi tidak mudah untuk mendapatkan mustika kacang tanah yang asli karena termasuk benda bertuah yang sangat langka, dan hanya orang yang beruntung saja yang dapat memilikinya.
CaraMenggunakan Batu Mustika Kacang Tanah Terkini juga dikatakan bermanfaat dalam menarik kemakmuran, kesuksesan, cinta, dan kesejahteraan umum dalam kehidupan pemiliknya adalah batu mustika ini. Cara Menggunakan Batu Mustika Kacang Tanah Terkini dikatakan memiliki sifat spiritual dan penyembuhan. Di masa lalu, orang menggunakannya sebagai
Permintaankacang tanah kerap meningkat dari masa ke masa, untuk bahan pangan, pakan ternak, maupun untuk industri. Tanaman yang berasal dari Amerika, dengan bahasa latin Arachis Hypogaea ini membutuhkan waktu kisaran 100-130 hari hingga panen tiba. Menanam kacang tanah tak harus seorang petani, penjabaran ini juga tepat bagi pemula sekalipun.
3 Pengelolahan Tanah Secara Organik. Dalam budidaya atau menanam kacang tanah, tidak salahnya kita mengelolah tanah sebagai media tanam kacang tanah ini secara organik. Dengan menggunakan cara organik, Anda akan mendapatkan kacang tanah yang berkualitas organik dan lebih terlihat alami tanpa adanya bahan-bahan lain.
Andabisa menanam kacang tanah ini menggunakan media botol plastik bekas. Cara penanaman kacang pada media botol ini juga berbeda dengan Anda menanamnya dilahan pesawahan. Keuntungan dalam penanaman kacang tanah adalah Anda tidak perlu menggali tanah terlebih dahulu. Apabila botol telah Anda isi dengan tanah didalam nya dan sudah siap untuk
EKdmc. Abstrak Leaching merupakan proses pemisahan zat padat yang dapat melarutzat terlarut dari campurannya dengan zat padat lain yang tidak dapat larut atau inert dengan cara pelarutan. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas. Prosedur percobaan dibagi menjadi 4 tahapan, yakni tahap persiapan bahan dimana harus menumbuk dan menimbang sampel kacang tanah sebanyak 50 gr, lalu tahap proses ekstraksi Soxhlet selama 1 jam dimana sampel yang telah di pretreatment dimasukkan kedalam tabung soxhlet dengan memasukkan pelarut etanol, kemudian tahap proses distilasi yakni memisahkan solute dan solven dari proses Soxhlet lalu dimasukkan ke tabung distilasi dan diproses selama 1 jam dengan suhu 78 o C dan tahap proses perhitungan rendemen yakni menimbang minyak kacang tanah yang telah di oven selama 1 jam untuk menghitung rendemen. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai persen recovery rendemen sebesar 13,3%, dan properties minyak hasil leaching kacang tanah sebesar 0,837 gr/ml. Kata kunci Ekstraksi, Rendemen, Solvent Pendahuluan Latar Belakang Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dengan pelarut dari bahan padat atau cair. Prinsip dasar ekstraksi padat-cair melibatkan pelarut solvent lain yang tidak saling melarut immisible dengan pelarut asal yang memiliki densitas yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa beberapa saat setelah penambahan solvent. Perpindahan massa dari pelarut asal ke pelarut pengekstrak solvent terjadi karena hal ini.. Sehingga proses ektraksi cair-cair merupakan proses perpindahan massa yang berlangsung secara difusional Mirwan, 2013. Penggunaan Leaching dalam industri salah satunya untuk mengambil zat pektin. Pektin adalah senyawa untuk mengikat air, membentuk gel dan mengentalkan cairan sehingga dapat dibuat untuk produksi jelly. Selain jelly, pektin dibutuhkan dalam industrii daging untuk mengikat air Aji, 2018. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas Tinjauan Pustaka Leaching Ekstraksi Padat-Cair Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus mengekstrak tanpa harus melarutkan lainnya. Proses pemisahan dengan cara ekstraksi dapat dibagi menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-cair atau disebut dengan leaching. Pada ekstraksi cair-cair, terjadi distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Tridayana, 2013. Sedangkan ekstraksi padat cair atau leaching merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini ialah proses fisik karena pelarut dikemablikan lagi dalam keadaan semula tanpa mengubah sifat kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solvent pengekstraksi Tridayana, 2013. Jenis-Jenis Ekstraksi Menurut Agung, 2017, jenis-jenis ekstraksi adalah sebagai berikut a. Ekstraksi dengan maserasi Keuntungan dari proses ini adalah biaya rendah, peralatan sederhana, dan tidak ada perlakuan panas. Ini membuatnya ideal untuk mengekstraksi senyawa yang tidak tahan panas. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Liwaul Wilayah 1, Marga Masaji* 2, Pramuja Baydillah3, Nurul Aisha4 Saidah Altway, Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 20 September 2021 Abstrak Leaching merupakan proses pemisahan zat padat yang dapat melarutzat terlarut dari campurannya dengan zat padat lain yang tidak dapat larut atau inert dengan cara pelarutan. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas. Prosedur percobaan dibagi menjadi 4 tahapan, yakni tahap persiapan bahan dimana harus menumbuk dan menimbang sampel kacang tanah sebanyak 50 gr, lalu tahap proses ekstraksi Soxhlet selama 1 jam dimana sampel yang telah di pretreatment dimasukkan kedalam tabung soxhlet dengan memasukkan pelarut etanol, kemudian tahap proses distilasi yakni memisahkan solute dan solven dari proses Soxhlet lalu dimasukkan ke tabung distilasi dan diproses selama 1 jam dengan suhu 78oC dan tahap proses perhitungan rendemen yakni menimbang minyak kacang tanah yang telah di oven selama 1 jam untuk menghitung rendemen. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai persen recovery rendemen sebesar 13,3%, dan properties minyak hasil leaching kacang tanah sebesar 0,837 gr/ml. Kata kunci Ekstraksi, Rendemen, Pendahuluan Latar Belakang Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dengan pelarut dari bahan padat atau cair . Prinsip dasar ekstraksi padat-cair melibatkan pelarut solvent lain yang tidak saling melarut immisible dengan pelarut asal yang memiliki densitas yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa beberapa saat setelah penambahan solvent. Perpindahan massa dari pelarut asal ke pelarut pengekstrak solvent terjadi karena hal ini.. Sehingga proses ektraksi cair-cair merupakan proses perpindahan massa yang berlangsung secara difusional Mirwan, 2013. Penggunaan Leaching dalam industri salah satunya untuk mengambil zat pektin. Pektin adalah senyawa untuk mengikat air, membentuk gel dan mengentalkan cairan sehingga dapat dibuat untuk produksi jelly. Selain jelly, pektin dibutuhkan dalam industrii daging untuk mengikat air Aji, 2018. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas Tinjauan Pustaka Leaching Ekstraksi Padat-Cair Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus mengekstrak tanpa harus melarutkan lainnya. Proses pemisahan dengan cara ekstraksi dapat dibagi menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-cair atau disebut dengan leaching. Pada ekstraksi cair-cair, terjadi distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Tridayana, 2013 . Sedangkan ekstraksi padat cair atau leaching merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini ialah proses fisik karena pelarut dikemablikan lagi dalam keadaan semula tanpa mengubah sifat kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solvent pengekstraksi Tridayana, 2013. Jenis-Jenis Ekstraksi Menurut Agung, 2017, jenis-jenis ekstraksi adalah sebagai berikut a. Ekstraksi dengan maserasi Keuntungan dari proses ini adalah biaya rendah, peralatan sederhana, dan tidak ada perlakuan panas. Ini membuatnya ideal untuk mengekstraksi senyawa yang tidak tahan panas. Proses pelunakan terdiri dari merendam bahan baku yang telah disiapkan pengeringan dan penggilingan dalam pelarut yang sesuai dalam wadah, membawanya ke suhu kamar dan menunggu beberapa saat. Anda juga dapat menggunakan pengadukan terus menerus atau teratur untuk mempercepat proses ekstraksi. b. Perkolasi Proses perkolasi sendiri dilakukan dengan cara melarutkan senyawa metabolit pada bahan yang akan diekstraksi dengan cara mengoleskan pelarut yang sesuai pada matriks bahan yang dikemas atau ditempatkan dalam perkolator atau dari wadah pengambilan. Metode ini tidak memerlukan proses filtrasi karena ekstraknya tersaring perkolator. Metode ini hanya efektif untuk bahan yang sangat larut dalam pelarut. c. Ekstraksi dengan Reflux Refluks berarti pelarut yang berputar terus menerus atau digunakan kembali dengan kondensasi berulang dalam kondensor. Dalam prosedur ini, bahan yang akan diekstraksi dicelupkan ke dalam pelarut, biasanya dalam wadah / labu bundar, dan kemudian ditempatkan dalam pemanas dapat digunakan penangas air, mantel pemanas, atau pelat panas. Pada bagian atas piston terdapat lubang yang menghubungkan ke alat pendingin kondensor. Lubang-lubang di toples juga membantu dalam pengenalan dan pembuangan bahan, pelarut, dan ekstrak. Metode ini dianggap sebagai metode yang murah dan sederhana dengan rendemen yang relatif tinggi dibandingkan dengan metode pelunakan atau penetrasi. d. Ekstraksi dengan Soxhlet Prinsip ekstraksi menggunakan metode ekstraksi Soxhlet adalah mengekstrak bahan yang telah dihancurkan dan dibungkus dengan kertas saring, kemudian dimasukkan ke dalam ekstraktor Soxhlet. Tepat di bawah labu Soxhlet adalah mantel pemanas atau pelat panas untuk memanaskan labu Soxhlet. Ketika Soxhlet dipanaskan, pelarut menguap dalam labu Soxhlet dan mengembun kembali melalui sistem pendingin atas kondensasi. Oleh karena itu, bahan tersebut dicairkan kembali dengan membilasnya dalam kemasan kertas saring dan merendamnya. Keuntungan utama dari Soxhlet adalah sistem operasinya yang berkelanjutan. Prinsip ini memungkinkan proses ekstraksi berjalan lebih cepat. Selain itu, jumlah pelarut yang digunakan dapat diminimalkan. Adapun kelemahannya, membutuhkan panas yang cukup besar, seperti pemanasan hingga titik didih pelarut, sehingga risiko kerusakan metabolit peka panas juga sangat tinggi. Faktor-Faktor Ekstraksi Menurut Perina, 2007 faktor yang dapat mempengaruhi ekstraksi adalah sebagai berikut a. Ukuran partikel Semakin kecil ukuran partikel berarti semakin besar luas permukaan kontak antara padatan dan pelarut dan semakin pendek jarak difusi solut sehingga kecepatan ekstraksi lebih besar. Pemotongan dan pembelahan bahan- bahan yang akan diekstraksi membantu pengontakan antara padatan dengan pelarut karena pecahnya sel-sel yang mengandung solut tersebut. b. Pelarut Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar permukaan kontak antara padatan dan pelarut, semakin pendek jarak difusi zat terlarut, dan semakin cepat laju ekstraksi. Pemotongan dan pemisahan bahan yang diekstraksi membantu kontak antara padatan dan pelarut dengan menghancurkan sel-sel yang mengandung zat terlarut. c. Suhu operasi Secara umum, kelarutan zat terlarut yang diekstraksi meningkat dengan meningkatnya suhu. Saat suhu naik, begitu juga difusi yang terjadi, sehingga proses ekstraksi berjalan lebih cepat. Namun, peningkatan suhu operasi juga harus dipertimbangkan, karena suhu yang terlalu tinggi dapat merusak bahan yang sedang diproses. d. Pengadukan Pengadukan mempercepat perpindahan massa partikel dari permukaan ke larutan dan membantu mencegah pengendapan. e. Waktu ekstraksi Semakin lama waktu ekstraksi dalam pelarut, semakin tinggi rendemen yang diperoleh. Namun penambahan waktu ekstraksi tidak sebanding dengan rendemen yang diperoleh. Oleh karena itu, ekstraksi dilakukan pada waktu yang optimal. Ekstraksi dilakukan selama pelarut yang digunakan tidak jenuh. Sebagai kekuatan pendorong menjadi lebih kecil dan lebih kecil, pelarut jenuh tidak dapat diekstraksi atau kapasitas ekstraksi menurun. Ini meningkatkan waktu ekstraksi dan tidak secara signifikan meningkatkan hasil yang dihasilkan. f. Kadar Air dan Kadar Abu Kadar air dan kadar abu dapat dihambat selama proses ekstraksi. Air yang terkandung dalam bahan tidak terlalu diharapkan karena dapat menurunkan kualitas. Abu adalah zat anorganik berupa logam dan mineral dan sebenarnya terkandung dalam zat yang tidak terduga. Zat dan mineral anorganik dianggap sebagai pengotor yang masuk selama proses ekstraksi. Semakin rendah kadar air dan abu yang diukur dalam analisis, semakin tinggi kualitas ekstrak. Minyak Kacang Tanah Minyak kacang tanah merupakan salah satu jenis kacang tanah yang digunakan di Indonesia. Minyak kacang tanah diperoleh dari proses ekstraksi biji kacang tanah, yang menghasilkan minyak dan kue. Minyak kacang tanah mengandung asam oleat dan asam linoleat. Karena kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi, minyak kacang tanah rentan terhadap pembusukan. Kerusakan zat berminyak umumnya disebabkan oleh dua reaksi hidrolisis dan oksidasi. Kestabilan minyak nabati sangat dipengaruhi oleh kandungan asam lemak bebas yang menyebabkan kerusakan Suryani dkk, 2016 . Tahap pemurnian minyak yaitu degumming, netralisasi, bleaching dan deodorisasi dilakukan untuk meningkatkan stabilitas minyak selama penyimpanan dan memperbaiki sifat fisik dan kimia minyak. Degumming adalah proses pemisahan jus atau slime yang terdiri dari fosfolipid, residu, karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi kandungan asam lemak bebas dalam minyak, dilakukan dengan menambahkan asam kuat Suryani dkk., 2016. Metode Penelitian Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain soxhlet,kondensor, labu distilasi, heater, klem, statis, erlenmeyer, gelas ukur dan gelas beker. Sedangkan bahan yang digunakan ialah etanol, dan kacang tanah Prosedur Percobaan Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan diawali dengan penumbukan atau sampel dihaluskan kacang tanah dalam keadaan kering. Setelah itu, sampel kacang tanah ditimbang sebanyak 50 gram. Sampel yang sudah ditimbang kemudian dibungkus dengan kertas saring yang mana besarnya disesuaikan dengan ukuran soxhlet yang digunakan. Gambar 1. Skema Alat Percobaan Proses Ekstraksi Soxhlet Sampel kacang tanah yang telah dibungkus dengan kertas saring kemudian diikat dengan benang, dan dimasukkan ke dalam soxhlet. Kemudian, ethanol dimasukkan ke dalam soxhlet sebanyak 500 mL. Setelah itu soxhlet dirangkai dengan kondensor dan dilanjutkan dengan air dialirkan dalam kondensor. Tahap berikutnya sistem dipanaskan dengan pemanas elektrik selama 2 jam jam pada suhu 78oC sesuai dengan titik didih ethanol. Proses Destilasi Dalam proses destilasi, campuran solven dengan solute yang ada dalam labu soxhlet di ambil dan di pindahkan ke dalam labu distilasi. Kemudian dilanjutkan dengan proses distilasi selama 1 jam dengan suhu 78oC sesuai dengan titik didih ethanol. Volume sampel yang tertinggal di dalam labu distilasi di ukur dengan menggunakan gelas ukur. Dan di akhiri dengan densitas dihitung minyak sampel kacang tanah yang telah dihasilkan Perhitungan Rendemen Sisa kacang tanah setelah proses ektraksi dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 100oC selama 1 jam. Kemudian, solid Y yang telah dioven di timbang untuk mengetahui beratnya. Dan mengitung rendesmen menggunakan rumus persen rendemen menggunakan persamaan ...........................1 Hasil dan Pembahasan Hasil Tabel 1. Hasil Pengamatan Dari tabel 1. didapatkan hasil perobaan leaching dari sampel kacang tanah sebesar 50 gr yaitu rendemen sebesar 13,.3% dan densitas sebesar 0,83 gr/ml. Percobaan leaching tersebut dilakukan dengan waktu 2 jam pada suhu 78oC. Lalu padatan setelah leaching kacang tanahnya di oven selama 1 jam dengan suhu 100oC. Kemudian untuk minyak kacang tanahnya dihasilkan sebanyak 125 ml dari proses distilasi selama 1 jam dengan suhu 78oC. Pembahasan Tujuan percobaan ini adalah mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas. Prosedur percobaan dibagi menjadi 4 tahapan, yakni tahap persiapan bahan dimana harus menumbuk dan menimbang sampel kacang tanah sebanyak 50 gr, lalu tahap proses ekstraksi Soxhlet dimana sampel yang telah di pretreatment dimasukkan kedalam tabung soxhlet dengan memasukkan pelarut etanol, kemudian tahap proses distilasi yakni memisahkan solute dan solven dari proses Soxhlet lalu dimasukkan ke tabung distilasi dan diproses selama 1 jam dengan suhu 78oC dan tahap proses perhitungan rendemen yakni menimbang minyak kacang tanah yang telah di oven selama 1 jam untuk menghitung rendemen. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai persen recovery rendemen sebesar 13,3%, dan properties minyak hasil leaching kacang tanah sebesar 0,837 gr/ml. Rendemen = berat sampel sebelum ekstraksi − berat sampel setelah ekstraksiberat sampel sebelum ekstraksi×100 Sebelum proses Leaching, Dilakukan proses pre-treatment terlebih dahulu dengan mengeringkan dan menghaluskan sampel kacang tanah sebanyak 50gr. Kemudian dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam soxhlet. Setelah pre-treatment selesai, lalu dilakukan proses leaching. Leaching dilakukan selama 2 jam dengan titik didih etanol yaitu 78℃. Dalam proses pencucian. Jenis dan jumlah pelarut mempengaruhi hasil, dan semakin banyak pelarut yang Anda miliki, semakin banyak produk yang akan Anda dapatkan. Hal ini karena distribusi partikel dalam pelarut lebih luas, area kontak meningkat, dan perbedaan pelarut dan kandungan padatan melebihi Masúd & Puspitasari, 2017. Pada percobaan yang telah dilakukan didapat hasil leaching 500ml dengan warna kuning bening dan sedikit pucat dengan bau kacang tanah bercampur bau etanol. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa Warna tersebut dipengaruhi oleh kandungan zat warna alami dari bahan atau merupakan hasil penguraian zat warna alam tersebut. Minyak kacang tanah berwarna kuning pucat karena pigmen karotenoid dan kandungan luteinnya Suryani dkk, 2016. Dan juga didapat hasil densitas dari minyak kacang tanah ialah 0,83 g/ml. Hal ini tidak sesuai dengan yang dijelaskan dalam penelitian Bahri 2021 yang mendapatkan densitas minyak kacang tanah sebesar 1,268 gr/mL. Namun dijelaskan juga dalam literatur bahwa konsentrasi minyak kacang tanah semakin meningkat dengan adanya penambahan volume pelarut. Hasil terbaik yang didapatkan adalah pada volume 600 mL dengan waktu ekstraksi selama 4 jam menggunakan pelarut etanol, dimana densitas minyak yang dihasilkan yaitu 1,268 gr/mL. Dimana kemampuan pelarut menjadi lebih besar dalam mengekstrak biji kacang tanah menjadi minyak kacang tanah. Pada penelitian ini nilai densitas yang diperoleh antara 0,834 – 1,268 gr/mL. Jadi, banyaknya pelarut dan lama waktu ekstraksi mempengaruhi hasil densitas Bahri, 2021. Pada percobaan ini didapat hasil rendemen sebesar 13,3%. Hal ini mendekati hasil yang didapat oleh Bahri 2021. Dikatakan dalam literatur bahwa Rendemen minyak minimum diperoleh sebesar 15,92% selama 2 jam dengan volume pelarut 400 ml dan waktu ekstraksi menggunakan pelarut etanol. Namun, hasil ini sangat buruk dibandingkan dengan menggunakan n-heksana sebagai pelarut. Rendemen minyak terbaik diperoleh dengan pelarut n-heksana, volume pelarut 600 ml dan waktu ekstraksi 58,29% selama 4 jam. Hal ini dikarenakan ekstraksi menggunakan pelarut heksana untuk ekstraksi lebih unggul dibandingkan pelarut etanol. Pelarut nHeksana bersifat non-polar dan memiliki nilai indeks polaritas yang lebih tinggi dibandingkan etanol Bahri, 2021. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu 1. Kandungan solute minyak kacang tanah dalam solid kacang tanah dalam ekstraksi menggunakan solvent etanol dengan variabel 2 jam memiliki densitas sebesar 0,837 g/ml. Hal ini sesuai dalam literature bahwa dalam penelitian tersebut nilai densitas yang diperoleh antara 0,834 – 1,268 gr/mL. Jadi, banyaknya pelarut dan lama waktu ekstraksi mempengaruhi hasil densitas 2. Kandungan solute minyak kacang tanah dalam solid kacang tanah dalam ekstraksi menggunakan solvent etanol dengan variabel 2 jam memiliki ekstraksi kacang tanah dengan pelarut etanol menghasilkan rendemen sebesar 13,3 %. Hal ini tidak sesuai dengan yang dijelaskan dalam literature bahwa hasil terendah yang didapat yaitu 15,92 %. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh dari pelarut dan jangka waktu yang kurang. Daftar Pustaka Agung. 2017. Teknologi Bahan Alam. Aji, A., Bahri, S., & Tantalia, T. 2018. Pengaruh Waktu Ekstraksi Dan Konsentrasi Hcl Untuk Pembuatan Pektin Dari Kulit Jeruk Bali Citrus maxima. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 61, 33. Bahri, S. 2021. EKSTRAKSI MINYAK KACANG TANAH PEANUT OIL DENGAN PELARUT ETANOL DAN N-HEKSAN. vAgustus, 29–41. Masúd, F., & Puspitasari, P. 2017. Studi Pendahuluan Ekstraksi Bertingkat Minyak Biji Mangga Arumanis Mangifera Indica Menggunalan Pelarut N-Heksan dan Etanol. INTEK Jurnal Penelitian, 41, 42. Mirwan, A. 2013. Pada Ekstraksi Padat-Cair Kolom Isian. Konversi, 21, 32–39. Perina, I., Satiruiani, Soetaredjo, F. E., & Hindarso, H. 2007. Ekstraksi Pektin Dari Berbagai Macam Kulit Jeruk. Widya Teknik, 61, 1–10. Suryani, E., Susanto, W. H., & Wijayanti, N. 2016. Karakteristik Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah Arachis Hypogaea Hasil Pemucatan Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses Physical and Chemical Characteristic of Peanut Oil Arachis hypogaea After Bleaching Study Adsorbent Combination and Pro. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 41, 120–126. Tridayana, A. 2013. Pengaruh Kecepatan Pengaduk terhadap Konsentrasi Polifenol pada Ekstraksi Polifenol pada Kulit Apel Malang. Ekstraksi, 82–88. Appendiks 1. Menghitung hasil rendemen Ekstraksi minyak kacang tanah Rendemen =Berat sebelum ekstraksi − Berat setelah ekstraksiBerat sebelum ekstraksi ×100% Rendemen =50-43,3550 ×100% Rendemen =13,3 % 2. Menghitung densitas minyak kacang tanah ρ =Berat minyak kacang tanah -Berat piknometerVolume piknometer ρ =20,57 - 12,2710 ρ =0,83 gr/ml LEMBAR REVISI Modul Percobaan Leaching Kelompok 4A Tanggal Percobaan 20 September 2021 19/09/2021 25/10/2021 01/11/2021 1/11/2021 20/09/2021 25/10/2021 01/11/2021 8/11/2021 -Abstrak -Pendahuluan -dll -Pendahuluan -fotmat -ukuran font -dll -italic - format metode -pembahasan -kesimpulan -bab dan subbab ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aji Syamsul BahriTantalia TantaliaPektin adalah senyawa polimer yang dapat mengikat air, membentuk gel atau mengental cairan. Sifat inilah yang dapat dimanfaatkan sehingga selain untuk jelly, pektin juga dipakai dalam industri daging dan produk pangan lainnya yang membutuhkan pengikat air. Pektin dapat dihasilkan dari bahan yang banyak mengandung pektin seperti kulit jeruk bali. Kulit jeruk bali terdapat senyawa alkaloid, likopen, Vitamin C, serta yang paling dominan adalah pektin. Pektin dalam kulit jeruk bali dalam dimanfaatkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut. Kulit jeruk bali diblender sampai halus dan ditimbang sebanyak 100gram , HCl sebanyak 300 ml dengan konsentrasi 0,1N dimasukan ke dalam labu Takar 500 ml kemudian diekstraksi selama 70 menit pada suhu 80C serta direndam selama 12 menggunakan etanol 96%. Kemudian disaring dan filtarnya diambil untuk dianalisis % yield, kadar air, akadar abu, asam galakturanat dan mektoksil dari bahan baku kulit jeruk bali. Selanjutnya diteruskan untuk waktu 80, 90, 100, dan 110 menit, kosentrasi HCl 0,15 N, 0,20 N, 0,25 N, dan 0,30 N dengan suhu tetap 80oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % yield Pektin dari kulit jeruk bali meningkat dengan meningkatnya waktu ektraksi sampai waktu 90 menit setelah waktu tersebut %yield pektik mulai menurun. Kadar Air menurun dengan meningkatnya waktu etraksi dan konsentrasi pelarut. Sedangkan kadar asam galakturonat dan metoksil meningkat dengan meningkat waktu ektrasi dan konsentarai pelarut Persen yield pektin tertinggi didapat pada waktu etraksi 90 menit dengan konsentrasi pelarut etanol 0,25 N % Yield 49,76 % sedangkan % yield terendah 30,27% pada konsentrasi pelarut 0,1 N. Asam galakturonat tertinggi didapat pada waktu 110 menit sebesar 65,961 % dengan kosentrasi pelarut 0,25 N sedangkan terendah pada waktu ektraksi 70 menit dengan persen asam galakturonat 4,268 %. Kadar metoksil terendah 0,434 % dan tertinggi 5,5% dengan konsentrasi pelarut 0,1N dan 0,30 N dan waktu 70 menit dan 110 menit. Fajriyati MasudPuspitasari PuspitasariMango seeds containing oil of about 20-37%, is one source of vegetable oil that has not been touched. Mango seed oil contains polyphenols, so the potential is developed as a functional food. Mango seed oil contains high solid, it can be developed into a product resembling spreadable margarine. The aim of this study was to determine the ratio of solvent, temperature, and time is optimum for extracting mango seed oil. Mango seed oil has been extracted by multistage extraction with hexane and ethanol. Extraction process was performed using reflux method at 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60°C, for 1, 2, 3, 4, 5, 6 hours, with solvent ratio of 1 2, 1 3, 1 4, 1 5, 1 6. The results showed that the ratio of solvent 1 4, 50°C for 4 hours is the best condition for extracting mango seed oil by multistage extraction using n-hexane and Ekstraksi Padat-Cair Kolom IsianA MirwanMirwan, A. 2013. Pada Ekstraksi Padat-Cair Kolom Isian. Konversi, 21, Pektin Dari Berbagai Macam Kulit JerukI PerinaSatiruianiF E SoetaredjoH HindarsoPerina, I., Satiruiani, Soetaredjo, F. E., & Hindarso, H. 2007. Ekstraksi Pektin Dari Berbagai Macam Kulit Jeruk. Widya Teknik, 61, 1-10. Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah Arachis Hypogaea Hasil Pemucatan Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses Physical and Chemical Characteristic of Peanut Oil Arachis hypogaea After Bleaching Study Adsorbent Combination and ProE SuryaniW H SusantoN WijayantiSuryani, E., Susanto, W. H., & Wijayanti, N. 2016. Karakteristik Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah Arachis Hypogaea Hasil Pemucatan Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses Physical and Chemical Characteristic of Peanut Oil Arachis hypogaea After Bleaching Study Adsorbent Combination and Pro. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 41, Kecepatan Pengaduk terhadap Konsentrasi Polifenol pada Ekstraksi Polifenol pada Kulit Apel MalangA TridayanaTridayana, A. 2013. Pengaruh Kecepatan Pengaduk terhadap Konsentrasi Polifenol pada Ekstraksi Polifenol pada Kulit Apel Malang. Ekstraksi, 82-88.
Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan komoditi pangan terbesar di Indonesia. Umumnya petani masih menggunakan cara tradisional dalam perontokan kacang tanah sehingga mempunyai kapasitas kecil dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal yang mempunyai kapasitas besar. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi. Hasil uji kinerja alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 22 kg/jam, rendemen 41% persentase kacang tidak terontok presentase buah rusak dan laju pengumpanan 58 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik diperoleh break event point BEP pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point BEP pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Agroteknika+31+56-66+2020+ISSN!2685-3450!Online!Diterima16April2020Disetujui29Juni2020Diterbitkan29Juni2020Doi Bangun Alat Perontok Kacang Tanah Arachis hypogaea L. Semi Mekanis Tipe Vertikal Design of Vertical Type Semi-Mechanical Peanut Arachis hypogaea L. Thresher Ajri Mai Ihsan*, Zul Ariyandi, Sandi Wisaputra, Zulnadi, Amrizal, Fithra Herdian, Mohammad Riza Nurtam, Fanny Yuliana Batubara, Angga Defrian Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Indonesia *Penulis Korespondensi Email ajrimaiihsan Abstrak. Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan komoditi pangan terbesar di Indonesia. Umumnya petani masih menggunakan cara tradisional dalam perontokan kacang tanah sehingga mempunyai kapasitas kecil dan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal yang mempunyai kapasitas besar. Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi. Hasil uji kinerja alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal diperoleh kapasitas alat 22 kg/jam, rendemen 41% persentase kacang tidak terontok presentase buah rusak dan laju pengumpanan 58 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik diperoleh break event point BEP pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point BEP pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun. Kata kunci alat perontok, kacang tanah, semi mekanis Abstract. Peanuts are legumes that are among the largest food commodity groups in Indonesia. Generally, farmers still use the traditional method of threshing peanuts so that they have a small capacity and require a lot of labor. The purpose of this study was to design a vertical type semi-mechanical groundnut thresher tool that has a large capacity. The research method starts with the identification of problems and perfecting the idea of designing peanut thresher tools. Then do the making of tools, functional tests, and performance tests. Lastly, carry out the economic analysis. The results of performance tests of vertical type semi-mechanical groundnut thresher gained 22 kg/hour capacity, the yield of 41% percentage of peanut not threshing percentage of damaged fruit and feed rate of 58 kg/hour. The results of technical economic analysis obtained the break event point BEP operating the input tool 284 kg/year and the break event point BEP operating the output tool kg/year. Keywords thresher tool, peanut, semi-mechanical Agroteknika+31+56-66+2020 57 1. Pendahuluan Benua Amerika, khususnya dari Brazilia merupakan asal dari tanaman kacang tanah Arachis hypogaea L. Suprapto, 2005. Prioritas kedua sering diterima kacang tanah untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya setelah padi. Meningkatnya kebutuhan pangan, bahan baku industri dan pakan ternak merupakan salah satu hal ini Sumarno, 1986. Proses perontokan umumnya dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan manusia. Cara ini mempunyai keuggulan dari mutu kacang tanah yang dihasilkan akan berbentuk sempurna dan tidak pecah. Perontokan dengan cara manual memerlukan tenaga kerja yang banyak dan waktu lama. Tenaga kerja yang diperlukan untuk perontokan kacang tanah sekitar 41 HOK/ha dengan kemampuan kerja perontokan sekitar 2-4 kg polong /jam/orang Antarno, 1992. Perontokan kacang tanah harus dilakukan secepat mungkin setelah pemanenan yang memilki kadar air polong berkisar 20-24%. Tetapi jika dipanen lebih awal maka kadar air polong lebih tinggi berkisar 28-34% Purwadaria, 1991. Iqbal, Suhardi, and Nirisnawati 2018 telah melakukan penelitian mesin perontok multiguna dengan putaran mesin terbaik 2500 rpm. Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka tingkat kerusakan gabah juga akan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancang bangun alat perontok kacang tanah tipe vertikal. Pada mesin ini akan dilakukan analisa kinerja untuk melihat kemampuan dan kapasitas. Pada mesin ini juga dilakukan analisa ekonomi teknik untuk melihat nilai ekonomis. 2. Bahan dan Metode Tabel 1 merupakan daftar bahan bahan yang di perlukan dalam pembuatan alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal. Tabel 1. Bahan pembuatan alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Agroteknika+31+56-66+2020 58 Metode Penelitian Metode penelitian dimulai dari identifikasi masalah dan penyempurnaan ide rancangangan alat perontok kacang tanah. Kemudian dilakukan pembuatan alat, uji fungsional dan uji kinerja. Terakhir dilakukan analisa ekonomi dengan menghitung break event point BEP . Alur metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram alir metode penelitian Rancangan Alat Rancang struktural adalah menjelaskan tentang dimensi atau ukuran dari setiap komponen alat perontok kacang tanah. Kerangka terbuat dari besi siku yang berukuran 4x4 cm dengan ukuran panjang 56 cm, tinggi 65 cm, lebar 36 cm dan memiliki alas dengan menggunakan plat besi 2mm dngan ukran 8x8 cm. Adapun gambar rancangan kerangka alat perontok kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka perontok kacang Agroteknika+31+56-66+2020 59 Komponen perontok terdiri dari vlag sepeda motor berukuran 17 inci dengan poros 2,5 inci yang sudah di modifikasi dan jari jari sepeda motor berfungsi sebagai mata pisau. Gambar 3 dari roda penggerak. Gambar 3. Bagian vlag dan jari-jari Inlet merupakan tempat pemasukan kacang yang mau dirontok. Inlet terbuat dari besi plat aluminium dengan tebal mm dengan dimensi yang tertera pada Gambar 4. Gambar 4. Bagian inlet Outlet merupakan bagian untuk tempak pengeluaran dari kacang tanah yang sudah dirontok. Yang terbuat dari besi plat aluminium yang tebal mm dengan dimensi yang tertera pada Gambar 5. Gambar 5. Bagian outlet Agroteknika+31+56-66+2020 60 Sistim penyaluran daya yang berasal dari pegal penggerak, dimana pedal penggerak di injak menggunakan kaki. Pedal penggerak terbuat dari plat siku 3x3 cm dan plat besi tebal 2 mm, adapun dimensi dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Bagian pedal penggerak Pengumpan kacang tanah terbuat dari plat besi yang tebal 2 mm adapun dimensinya dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Bagian pengumpan Transmisi terdiri dari gear sepeda motor dengan ukuran 5 inci dan rantai yang dihubungkan dengan pedal penggayuh dan karet ban mobil, adapun dimensinya dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Transmisi alat Disain alat perontok kacang tanah semimekanis tipe vertika dapat di lihat pada Gambar 9. Agroteknika+31+56-66+2020 61 Gambar 9. Disain alat secara keseluruhan Prinsip Kerja Alat perontok kacang tanah merupkan suatu alat untuk memisah polong kacang tanah dari tangkainnya mengunakan roda dan jari-jari sepeda motor yang sudah di modifikasi sebagi mata perontok polong kacang. Alat ini menggunakan pedal dengan cara diinjak menggunakan kaki sebelah kanan sebagai sumber putaran. Daya putaran yang dihasilkan pedal di salurkan ke poros menuju roda sepeda motor sehingga roda sepeda motor dapat berputar. Pada saaat roda sepeda bergerak maka diambil tangkai kacang tanah dan dekatkan dengan jari-jari sepeda motor, disaat roda berputar maka kacang tanah yang semula ada pada tangkainya satu persatu akan teeontok dari tangkai, setelah terpisah dari tangkainya kacang tanah langsung menuju outlet untuk keluar dari alat. 3. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini menghasilkan alat perontok kacang tanah semi mekanis yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut Panjang alat 56 cm Lebar alat 36 cm Tinggi alat 97 cm Kemiringan outlet 30˚ Panjang outlet 61 cm Lebar outlet cm Tinggi outlet bagian belakang 12 cm Inggi outlet bagian depan 63 cm Pengayuh pedal 49 cm x 10 cm Agroteknika+31+56-66+2020 62 Diameter inlet 56 cm Lebar inlet 15 cm Lubang pada inlet 13 cm Penyetel laju 12 cm x x Berat alat 12 kg Diameter gear 5 inc Diameter tromol inc Diameter Roda sepeda 17 inc Panjang dan lebar karet 29 cm x cm Alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Keterangan gambar 1. Kerangka 2. Inlet 3. Outlet 4. Roda sepeda 5. Pedal injak 6. Karet ban mobil 7. Sporket sepeda motor 8. Pengumpan 9. Bearing UCV 10. Alas Krangka Uji Kinerja Pengujian alat perontok kacang tanah dilakukan dengan cara 3 tiga kali pengujian dan bahan baku untuk pengujian yaitu kacang tanah seberat 8,8 kg. Hasil pengujian alat seperti pada Tabel 1. Agroteknika+31+56-66+2020 63 Tabel 1. Hasil pengujian alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Berat tangkai setelah terontok kg Berat kacang tidak terontok kg Dari Tabel 1 pengujian alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal, maka dapat ditentukan kasitas alat yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kaspasitas alat perontok kacang tanah semi mekanis tipe vertikal Persentase buah kacang tidak terontok % Persentase buah rusak % Laju pengumpanan kg/jam Analisa Ekonomi Penelitian ini melakukan analisa ekonomi yang bersumber pada Kodoatie 2005 dan telah digunakan pada penelitian Adam et al., 2020; Novita et al., 2019; Womsiwor et al., 2018 . Dalam analisa biaya alat perontok kacang tanah ini diasumsikan sebagai berikut Harga jual P = Rp Jumlah jam kerja/hari = 8 jam/hari Perkiraan umur Alat N = 3 Tahun Persentase bunga modal/tahun I = 12% /Tahun Harga akhir S = 10% x P Upah operator = Rp. Jumlah operator = 2 Orang Jumlah hari kerja/tahun = 300 hari/tahun Jumlah jam kerja/tahun X = jam/tahun Upah/Sewa alat R = Rp. Kapasitas alat C = 22 Kg/Jam Agroteknika+31+56-66+2020 64 Biaya tetap Biaya tetap merupakan biaya yang independen terhadap waktu pemakaian alat, artinya biaya tetap dikeluarkan walaupun alat dan mesin tidak dioperasikan Novita & Anas, 2016. Biaya tetap alat perontok kacang tanah ini meliputi Biaya penyusutan D D = P - SN= Rp. – Rp. Tahun = Rp. Keterangan D = Biaya penyusutan Rp/tahun P = Harga awal mesin Rp S = Harga akhir Rp / 10% x P N = Perkiraan umur ekonomis tahun Bunga modal I Bunga modal dihitung dengan tujuan untuk memudahkan dalam perhitungan pengembalian nilai modal yang ditanam pada alat atau mesin sehingga Present value dan nilai modal yang ditanam sama. Bunga modal = iPn+12n = !"$%&'*$+,-!./ = Keterangan I = Bunga modal Rp/tahun i = Suku bunga bank %/tahun Biaya tetap BT = Biaya penyusutan + Bunga modal = Rp. + = Rp. Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan hanya jika alat dan mesin dioperasikan sehingga disebut juga dengan biaya operasi. Jam pemakaian alat dan mesin mempengaruhi biaya ini Novita & Anas, 2016. Upah operator Upah operator = Upah Rp x Jumlah operatorJam kerja /hari = Rp. x 28 jam/hari = Biaya tidak tetap BTT = Upah Operator = Biaya Kerja BK= BTX + BTT= $, Rp. = Rp. Agroteknika+31+56-66+2020 65 Biaya Pokok Biaya pokok merupakan biaya yang diperlukan oleh suatu alat untuk setiap unit produksi Novita & Anas, 2016. Biaya pokok dapat dihitung dengan rumus Biaya pokok input BP = BKLP58 kg/jam = /kg Biaya pokok output BP = BKC= 22 kg/jam= /kg Keterangan BP = Biaya pokok Rp/buah X = Jumlah jam kerja jam/tahun C = Kapasitas mesin buah/jam Break event point BEP Operasional Alat BEP yaitu alat atau mesin yang berada pada kondisi tidak untung dan tidak juga rugi atau kondisi saat jumlah pendapatan sama besar dengan jumlah biaya operasional. $Break event point BEP operasional alat input BEP = BTR - ABTTLP B = , - A58 kg/jam B = 284 Kg/Tahun Break Event Point BEP Operasional Alat output BEP = BTR - ABTTCB = , - A22 kg/jam B = 409 Kg/Tahun Keterangan BEP = Break event point buah/tahun R = Upah/Sewa alat Rp/buah 4. Kesimpulan Alat perontok kacang tanah memiliki panjang 56 cm, lebar 36 cm, tinggi 97 cm, panjang outlet 61 cm, lebar 21,5 cm, diameter inlet 56 cm, lebar inlet 15 cm, diameter gear 5 inci, diameter roda perontok 17 inci, dengan berat alat 12 kg. Berdasarkan uji kinerja alat diperoleh kapasitas alat yaitu 22 kg/jam, rata-rata rendemen 41%, rata-rata kacang tidak terontok rata-rata buah rusak laju pengumpanan 58 kg/jam dan rata-rata kecepatan sumbu putarnya 252 Rpm. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan perontokan kacang tanah dengan cara manual yang memilki kapaitas 2-4 kg/jam. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, didapat harga jual alat dengan biaya pokok input /kg, biaya pokok output /kg dan break Agroteknika+31+56-66+2020 66 event point BEP pengoperasian alat input 284 kg/tahun dan break event point BEP pengoperasian alat output 408,60 kg/tahun. Daftar Pustaka Adam, M., Sardino, S., Winaldi, D., Candra, S., Yunika, F., Riko, R., Novita, S., Herdian, F., Hendra, H., & Laksmana, I. 2020. Rancang Bangun Dan Analisa Alat Pencuci Wortel Tipe Drum. Lumbung, 191, 13-29. Antarno. 1992. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Dalam Rangka Mempertahankan Swasebada Produksi Beras sampai dengan tahun 2000 di Jawa Timur. 1-11. Risalah Seminar Hasil Pertanian Tanaman Pangan Tahun 1991. Balittan. Malang. Iqbal, I., Suhardi, S., & Nirisnawati, S. A. 2018. Uji Unjuk Kerja Alat Dan Mesin Perontok Multiguna Multipurpose Power Thresher Performance Test. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 61, 12-16. Kodoatie, R. J. 2005. Analisis Ekonomi Teknik. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Novita S. A. & A, Irwan. 2016. Buku Kerja Praktek Mahasiswa BKPM Alat mesin pasca panen. Payakumbuh, Indonesia Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Novita, S., Hendra, H., Jamaluddin, J., Makky, M., & Fahmi, K. 2019. Design and Performance Test of Rubber Grinding Machine. Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 32, 299-308. Purwadaria, 1991. Teknologi penanganan pasca panen kacang tanah. Pusat Pengembangan Teknologi Enjiniring Pertanian Tepat Guna. Depertemen Pertanian. Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Bandung Penerbit Sinar Baru. Suprapto, 2005. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta, Indonesia Penebaran Swadaya. Womsiwor, O., Nurmaini, N., Zikri, A., Hendra, H., Amrizal, A., Yudistira, Y., & Batubara, F. 2018. Rancang Bangun Mesin Pengupas Dan Pencuci Singkong Tipe Horizontal. Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 22, 11-19. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this quality of rubber processed materials, that is produced by the farmer is generally low and can be seen from their colour, pollutants levels, foul odour and the very cheap price. To improve the quality of the rubber should be done both in terms of its treatment and processing equipment. The main objective of this research is to enhance and improve the quality of farmer's rubber processed materials by using natural coagulant which liquid smoke to agglomerate the rubber, and designing of rubber grinding machine. The component of rubber grinding machine including hopper, regulating entry materials, three rollers, pulleys and belt, outlet, gears, engine, regulating the thickness and chassis. In this research, the thickness rubber after grinding is 3-5 mm accordance with Indonesian National Standard rubber. Processed material rubber produced is white and no pollutants. The coagulant used was liquid smoke with a concentration of 10 -20%, where this addition affects the agglomeration speed of rubber and smelled slightly of smoke. The average rate of Feed is kg / h, a capacity of the machine is kg/hr and cost of operation is Rp. 650 / Ona Oktarian WomsiworNurmaini NurmainiAfdal ZikriFanny Yuliana BatubaraSingkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung bagi masyarakat indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi berbagai tanah. Pada tahun 2011 produksi singkong di Indonesia mencapai ton, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi ton. Salah satu olahan pangan yang berasal dari singkong adalah keripik singkong. Keripik adalah jenis makanan yang sudah dikenal masyarakat indonesia, baik yang bersifat tradisonal maupun yang sudah berskala industri. Proses pengolahan singkong dimulai dengan proses pengupasan kulit dari singkong tersebut. Proses ini biasa dilakukan dengan cara tradisional. Cara ini mempunyai kelemahan yaitu resiko kecelakan kerja yang tinggi, kapasitas yang kecil dan membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat mesin pengupas dan pencuci singkong tipe silinder horizontal. Penelitian ini menghasilkan mesin pencuci dan pengupas kulit singkong dengan memiliki spesifikasi dimensi panjang 146 cm, lebar 113 cm dan tinggi 128 cm. Silinder mempunyai panjang 100 cm dan diameter 60 cm. Uji kinerja dan analisa ekonomi mesin memperlihatkan kapasitas sebesar 310 kg/jam, biaya pokok Rp. 45 kg/jam dan BEP Break Even Point sebesar kg/ IqbalSuhardi SuhardiSri Ayu NirisnawatiLoss of agricultural products occurs in post-harvest handling process. The threshing process is part of the rice post-harvest that can be done with various techniques and various types of rice thresher machine. Multipurpose thresher is one type of thresher that can thresh the grains such as rice and soybeans. The aim of Performance efficiency test is to determine the performance efficiency of the thresher. The parameters measured were threshing capacity, threshing efficiency, and thresher quality. Testing is done by using the engine speed of 2500 rpm and 3000 rpm, with the tested varieties of rice varieties Ciherang and Bestari. Test results show that the efficiency of Ciherang varieties cutting is better if using the speed of rotation 2500 rpm engine. If using a speed of 3000 rpm occurs losses results. As for Bestari varieties more efficient if using a speed of 3000 rpm. The higher the speed of rotation of the machine then the level of grain damage will also increase Keywords rice, threshing, varieties, multipurpose thresher ABSTRAK Kehilangan hasil pertanian banyak terjadi pada proses penanganan pascapanen. Proses perontokan merupakan bagian dari pascapanen padi yang dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan berbagai jenis mesin perontok padi. Alat perontok multiguna termasuk salah satu jenis perontok yang dapat merontokkan biji-bijian seperti padi dan kedelai. Pengujian efisiensi kinerja alat perontok multiguna bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja alat perontok. Parameter yang diukur adalah kapasitas perontokan, efisiensi perontokan, dan kualitas perontokan. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan kecepatan putaran mesin 2500 rpm dan 3000 rpm, dengan varietas padi yang diuji yaitu varietas Ciherang dan Bestari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi perontokan varietas Ciherang lebih baik jika menggunakan kecepatan putaran mesin 2500 rpm. Jika menggunakan kecepatan putaran mesin 3000 rpm terjadi susut hasil. Sedangkan untuk varietas Bestari lebih efisien jika menggunakan kecepatan putaran mesin 3000 rpm. Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka tingkat kerusakan gabah juga akan semakin meningkat. Kata kunci padi, perontokan, varietas, rpm, perontok multigunaMuhammad AdamArif Rahma SuryaRahayu WilujengIndra LaksmanaPemipilan jagung yang dilakukan masyarakat pada umumnya masih menggunakan tenaga manusia, sehingga kegiatan pemipilan menjadi kurang efektif dan menghabiskan banyak waktu. Salah satu peralatan mekanis untuk pemipilan jagung adalah mesin pemipil jagung tipe rantai dengan kapasitas pemipilan yang lebih besar dibanding cara manual. Hasil uji kinerja mesin pemipilan jagung tipe rantai diperoleh kapasitas pengumpan 708,66 kg/jam, kapasitas pemipilan 543,3 kg/jam, persentase biji jagung rusak 0,1%, persentase biji jagung tercecer 2,128%, persentase biji jagung tidak terpipil 1,702%, persentase susut hasil 3,830%, efisiensi pemipilan 98,298% dan rendemen pemipilan 76,67%. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan pada mesin pemipil jagung tipe rantai didapat biaya tetap Rp. biaya tidak tetap Rp. biaya kerja Rp. /jam, biaya pokok dan break event point BEP operasional alat dihasilkan 19,584 kg/ Mekanisasi Pertanian Dalam Rangka Mempertahankan Swasebada Produksi Beras sampai dengan tahun 2000 di Jawa Timur. 1-11. Risalah Seminar Hasil Pertanian Tanaman Pangan TahunAntarnoAntarno. 1992. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Dalam Rangka Mempertahankan Swasebada Produksi Beras sampai dengan tahun 2000 di Jawa Timur. 1-11. Risalah Seminar Hasil Pertanian Tanaman Pangan Tahun 1991. Balittan. Kerja Praktek Mahasiswa BKPM Alat mesin pasca panenR J KodoatieKodoatie, R. J. 2005. Analisis Ekonomi Teknik. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Novita S. A. & A, Irwan. 2016. Buku Kerja Praktek Mahasiswa BKPM Alat mesin pasca panen. Payakumbuh, Indonesia Politeknik Pertanian Negeri penanganan pasca panen kacang tanah. Pusat Pengembangan Teknologi Enjiniring Pertanian Tepat GunaH K PurwadariaPurwadaria, 1991. Teknologi penanganan pasca panen kacang tanah. Pusat Pengembangan Teknologi Enjiniring Pertanian Tepat Guna. Depertemen S SupraptoSuprapto, 2005. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta, Indonesia Penebaran Swadaya.
Kini, kita sering menjumpai berbagai blog khususnya blog mengenai budidaya dan pertanian yang memberikan informasi mengenai cara menanam kacang tanah. Namun, yang jadi pertanyaan adalah, apakah informasi tersebut benar? Itulah yang pertanyaan bagi semua orang khususnya para pemula yang menanyakan bagaimana cara menanam kacang tanah dengan baik dan benar juga mudah di artikel kali ini, kita akan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai cara menanam kacang tanah secara detil dan benar. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi jika kurang paham mengenai pertanian. Selain itu, cara-cara yang akan kita jabarkan di bawah ini sangat cocok untuk Anda yang pemula sekali pun. Apalagi di negeri kita ini banyak sekali jenis tanaman kacang tanah dan kacang tanah atau tanaman sejenisnya yang termasuk jagung, kedelai, dan padi, di Indonesia sangat banyak dan beragam ditanami dalam dunia pertanian. Baca juga Cara Menanam Daun KetumbarBahkan di Indonesia pun pertanian termasuk kacang tanah ini sudah masuk dalam dunia bisnis pertanian atau biasa disebut juga sebagai tanah yang memiliki bahasa latin Arachis Hypogaea ini pada umumnya ditanam dengan metode sela. Dalam dunia pertanian, metode sela biasa disebut sebagai metode tumpang sari. Nah, maka sebab itu, para petani lebih banyak menggunakan metode tumpang sari untuk menanam kacang tanah. Lagipula, menanam kacang tanah dengan menggunakan metode tumpang sari ini sangat baik untuk tanaman kacang jugaCara Budidaya Jamur TiramCara Menanam ApelCara Mencangkok Tanaman1. Lahan Menanam Kacang TanahUntuk melakukan penanaman kacang tanah yang cocok adalah menanam tanaman di daerah yang memiliki ketinggian dari 50 sampai 500 meter di atas permukaan laut. Sehingga, dengan kata lain bahwa tanaman kacang tanah ini sangat cocok di daerah dataran rendah yang memiliki suhu tinggi. Maka, tanaman kacang tanah lebih cocok di musim kemarau dibandingkan musim hal itu tidak menutup kemungkinan kalau tanaman kacang tanah ini tidak bisa ditanam di daerah yang memiliki ketinggian hingga 1500 meter di atas permukaan laut.Baca juga Cara Budidaya Ikan ArwanaTapi, kebanyakan petani di Indonesia lebih memilih daerah dataran dataran rendah untuk menanam kacang tanah ini karena suhu yang stabil dan cocok untuk tanaman kacang tanah dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Tak hanya itu, bahwa tanaman kacang tanah ini sangat memerlukan sinar matahari secara penuh untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sempurna juga berkualitas. Dengan adanya sinar matahari secara penuh, maka tanaman kacang tanah dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal. Baca juga Cara Menanam KunyitIklimSelain memperhatikan lahan untuk menanam kacang tanah, Anda juga perlu Memperhatikan iklim dan cuaca saat menanam kacang tanah. Karena iklim dan cuaca juga sangat berpengaruh penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah yang Anda tanam hingga menghasilkan hasil panen yang berkualitas dan memuaskan untuk penghasilan Anda dalam agrobisnis Anda di bidang diketahui, bahwa tanaman kacang tanah ini sangatlah cocok dengan iklim yang memiliki intensitas sedang alias tidak terlalu rendah, dan juga tidak terlalu tinggi. Jadi, tanaman kacang tanah sangat tidak cocok dengan iklim yang ekstrim. Dengan kata lain, bahwa tanaman kacang tanah sangat cocok dengan daerah yang beriklim tropis. Itu sebabnya kenapa negeri kita yang beriklim tropis ini sangat cocok dan banyak para petaninya yang memilih membudidaya kacang tanah dibanding sayuran palawija jugaCara Menanam Cabe MerahCara Budidaya Bunga MawarCara Budidaya Jamur TiramCurah HujanTak hanya pada suhunya, bahkan curah hujan pun juga diperhitungkan dalam menanam kacang tanah untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal. Dengan adanya curah hujan yang terlalu tinggi, maka tanaman kacang tanah yang Anda tanam akan sulit melakukan penyerbukan. Sehingga dapat menghambat perkembangbiakan tanaman kacang menghambat penyerbukan dan perkembangbiakan, curah hujan yang tinggi juga dapat menghambat pengakaran yang terjadi pada tanaman kacang tanah. Dengan demikian, kacang tanah akan susah mengambil air dari dalam tanah. Apalagi ketika Anda menanam kacang tanah di daerah yang terlalu lembab. Hal ini akan mempersulit pertumbuhannya karena proses pengakaran pada tanaman kacang tanah akan terhambat. Baca juga Cara Budidaya Bunga AsterSebenarnya yang membuat kacang tanah tersebut terhambat pertumbuhan dan perkembangannya bukan karena kelembaban tanah. Melainkan jamur dan berbagai penyakit yang menyerang tanaman, nah, jamur dan berbagai penyakit tersebut muncul karena adanya udara yang terlalu lembab di daerah TanahDalam menanam kacang tanah, kita juga perlu memperhatikan kondisi tanah yang kita gunakan sebagai media tanam kacang tanah kita. Jangan sampai kita menggunakan tanah yang kurang cocok dan malah membuat tanaman kacang tanah kita tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan kondisi tanah yang kita gunakan sebagai media tanam kacang tanah. Baca juga Cara Budidaya DurianTanah yang baik sebagai media tanam kacang tanah adalah tanah yang gembur. Tanah yang gembur ini adalah tanah yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah. Hal ini dikarenakan adanya unsur hara yang di antaranya adalah Pospat, Kalium, dan Nitrogen yang cukup. Sehingga kebutuhan dan nutrisi tanaman kacang tanah pun terpenuhi dari beberapa unsur hara dalam tanah KeasamanAdanya tanah yang gembur, membuat tanaman kacang tanah dapat berkembang dengan baik dan tumbuh memanjang ke dalam tanah dengan leluasa. Selain itu, tanaman kacang tanah sangat cocok dengan tanah yang memiliki keasaman tanah sekitar 5 sampai 6,3 pH.Baca juga Cara Menanam KencurUnsur CaJika Anda menginginkan hasil yang maksimal dari budidaya kacang tanah ini sebenarnya cukup mudah. Cukup berikan unsur Ca pada tanah yang Anda gunakan sebagai media tanam kacang tanah. Dengan Anda me-supply unsur Ca pada tanah yang Anda gunakan sebagai media tanam kacang tanah, membuat tanaman kacang tanah Anda dapat berbuah dengan maksimal dan baik. Hal ini dikarenakan bahwa unsur Ca dapat membantu produktivitas tanaman kacang dan KapurSelain unsur Ca, Anda juga bisa memberinya dolomit atau kapur pada tanah yang Anda gunakan. Namun, sebenarnya dolomit ini hanya digunakan ketika kondisi tanah memiliki tingkat keasaman yang tinggi alias kadar pH terlalu tinggi sehingga membuat tanaman kacang tanah ini terhambat pertumbuhannya. Nah, sedangkan kapur, bisa Anda gunakan jika kondisi tanah memiliki kelembaban yang terlalu tinggi alias tanah yang terlalu basah. Kedua unsur tersebut dapat menetralkan dan menyesuaikan kondisi tanah yang sesuai dengan tanaman kacang NUnsur lain yang dapat membantu pertumbuhahn dan perkembangan tanaman kacang tanah adalah unsur N. Memang sih, kalau tanaman kacang tanah ini mempunyai bintil akar akar yang mana bintil tersebut dapat digunakan sebagai tempatnya para bakteri Rhizobium berkembang, yang mana bakteri-bakteri tersebut dapat menghasilkan unsur N. Namun, untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kacang tanah, Anda juga memerlukan yang namanya unsur N unsur N ini sangat dibutuhkan ketika pada awal tahap menanam kacang tanah. Jadi, ketika Anda hendak menanam kacang tanah, sebaiknya Anda siapkan dan tambahkan unsur N pada media tanam kacang tanah. Jika Anda menambahkan unsur N pada media tanam kacang tanah ini, Anda bisa mengoptimalkan pertumbuhan hingga 85% lebih cepat dibandingkan tidak menambahkan unsur N.Baca juga Cara Menanam TebuJadi, dari beberapa penjelasan di atas mengenai lahan apa yang cocok untuk menanam kacang tanah dapat disimpulkan sebagai berikutKacang tanah cocok di dataran tinggi 50 sampai 500 meter di atas permukaan laut,Membutuhkan sinar matahari secara penuh,Iklim sedang adalah iklim yang tepat untuk menanam kacang tanah,Curah hujan yang sedikit, dengan kata lain menanam kacang tanah tepatnya di musim kemarau,Kelembaban yang rendah,Tanah gembur dan tingkat keasaman sekitar 5 sampai 6,3 pH,Terdapat unsur hara pada tanah, danUnsur tambahan seperti unsur Ca, dolmit atau kapur, dan unsur JugaCara Mencangkok TanamanCara Menanam Cabe KeritingCara Menanam Bawang Merah di Pot2. Memilih Bibit Kacang TanahDalam tahap pemilihan bibit, Anda bisa mengambil bibit kacang tanah dari tanaman kacang tanah yang sudah tua. Ya, kira-kira tanaman kacang tanah yang sudah mencapai usia sekitar 100 hari. Berikut ini adalah ciri-ciri tanaman kacang tanah yang bisa Anda gunakan sebagai bibit kacang tanahKacang tanah yang mulai terlihat warnanya seperti kehitaman, danKacang tanah ketika dibuka, terdapat selaput dara,Jadi, agar Anda tidak bekerja dua kali, sebaiknya Anda melakukan sortie kacang tanah saat masa panen tiba. Jadi, ketika Anda memanen kacang tanah, sebaiknya Anda sortir kacang tanah mana yang sekiranya bisa Anda gunakan sebagai benih kacang tanah. Silahkan Anda sortir sesuai dengan ciri-ciri yang yang sudah disebutkan di atas. Baca juga Cara Menanam JaheSetelah benih sudah Anda dapatkan, lanjut ke proses berikut iniJemurlah benih kacang selama 3 sampai 5 hari di bawah terik matahari langsung,Setelah dijemur, simpanlah benih kacang tanah selama 3 sampai 6 bulan. Saat proses penyimpanan benih kacang, jangan sampai cangkang kacang terbuka, agar benih sudah benar-benar matang saat hendak buka cangkang kacang tanah, danBenih sudah siap untuk jugaCara Budidaya Jamur TiramCara Menanam ApelCara Mencangkok Tanaman3. Pengelolahan Tanah Secara OrganikDalam budidaya atau menanam kacang tanah, tidak salahnya kita mengelolah tanah sebagai media tanam kacang tanah ini secara organik. Dengan menggunakan cara organik, Anda akan mendapatkan kacang tanah yang berkualitas organik dan lebih terlihat alami tanpa adanya bahan-bahan lain. Baca juga Cara Menanam Cabe KeritingBerikut ini adalah cara dan tahap dalam proses pengelolahan tanah secara organikMenggemburkan tanah,Menaburkan kapur atau dolomit pada tanah,Melakukan pemupukan awal yang dicampuri ke tanah,Membuat bedengan jika tanah rawan akan genangan air,Penaburan benih dengan jarak 25 x 25 cm, danPenyiraman tanaman kacang ini akan kita jelaskan cara menanam kacang tanah secara organik lebih jugaCara Menanam Cabe MerahCara Budidaya Bunga MawarCara Budidaya Jamur Tiram4. Menggemburkan TanahGemburkan tanah sebagai media tanam terlebih dahulu, agar kacang tanah dapat dibudidaya dengan kualitas yang maksimal. Dalam menggemburkan tanah, Anda bisa menggunakan cangkul. Selain menggunakan teknik cangkul, Anda pun juga bisa menggunakan teknik membajak. Usahakan dalam membajak atau menggemburkan tanah, butiran tanah sampai menjadi lebih halus strukturnya. Baca juga Cara Menanam Jeruk Nipis5. Menaburkan Kapur atau DolomitSetelah tanah sudah tampak gembur, selanjutnya Anda bisa menaburkan dolomite atau kapur pada tanah sebagai media tanam kacang tanah Anda. Ingat! Jika keasaman tanah tinggi, maka Anda bisa menaburkan kapur, dan jika tanah terasa kelembabannya terlalu tinggi, maka Anda bisa menaburkan dolomit pada tanah tersebut. Takaran untuk kapur atau dolomit, per hektar tanah dapat ditaburi sebanyak 2 JugaCara Menanam AlpukatCara Menanam Sirih MerahCara Menanam Daun Salam6. Pemupukan AwalDalam proses pemupukan awal, Anda bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah pupuk yang sudah matang. Usahakan untuk mendapatkan pupuk matang yang benar-benar murni. Jadi, carilah pupuk kandang atau kompos yang sudah matang di toko jugaCara Budidaya JangkrikCara Menanam MarkisaCara Menanam Buah TinAnda juga bisa menambahkan dengan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan-hewan ternak seperti ayam, sapi, dan kambing. Sebenarnya, Anda juga bisa memilih salah satu dari ketiga pupuk tersebut, bahkan juga mencampurkannya dari ketiga pupuk tersebut yaitu pupuk kandang murni, kompos murni, dan pupuk kandang yang masih pupuk-pupuk tersebut ke tanah yang sudah Anda siapkan sebelumnya sebagai media tanam kacang tanah. Baca juga Cara Budidaya Ayam Petelur7. Membuat BedenganDalam menanam kacang tanah, Anda bisa menggunakan bedengan atau tidak menggunakannya juga tidak jadi masalah. Karena, pada dasarnya bedengan merupakan alat untuk antisipasi adanya genangan air yang berlebih. Jadi, Anda bisa tidak menggunakan bedengan jika tanah dirasa tidak rawan akan genangan air. Baca juga Cara Menanam Jambu BijiGenangan air yang berlebih dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah dan membuatnya memiliki buah yang kurang berkualitas. Apalagi, tanaman kacang tanah sangat membutuhkan kondisi tanah yang drainase agar dapat berkembang secara JugaCara Mencangkok TanamanCara Menanam Cabe KeritingCara Menanam Bawang Merah di Pot8. PenunggakanDalam menanam kacang tanah, Anda bisa menggunakan sistem penunggakan tanaman dengan ketentuan jarak sekitar 25 x 25 cm. Anda bisa menaburi atau memberi satu benih kacang tanah pada setiap lubang. Jadi, jika dikalkulasikan, bahwa lahan yang seluas 1 hektar, akan membutuhkan benih sebanyak kira-kira 50 kg jugaCara Budidaya Ikan KoiCara Menanam KangkungCara Menanam Bawang Merah9. PenyiramanJika benih sudah tertaburi semuanya, jangan lupa untuk melakukan penyiraman secara rutin setiap hari. Penyiraman yang baik untuk tanaman kacang tanah adalah di waktu pagi dan sore hari. Karena pada waktu tersebut, sinar matahari tidak kontak langsung dengan tanaman. Selain itu, sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah di masa penyiraman. Baca juga Cara Menanam Bunga AsokaUmumnya, tanaman kacang tanah akan mulai berkecambah atau tumbuh setelah 4 sampai 7 hari setelah proses PanenAnda sudah bisa memulai pemanenan kacang tanah Anda, jika kacang tanah Anda sudah mencapai usia sekitrar 90 hari setelah proses penanaman. Berikut ini adalah ciri-ciri dari kacang tanah yang sudah siap untuk dipanenKacang tanah sudah mulai terasa keras atau mengeras,Daun tanaman sudah mulai berwarna kuning dan berguguran,Anda bisa cek kacang tanah dengan mengambil secara acak, jika kacang tanah terisi penuh, maka kacang tanah siap Budidaya Jamur TiramCara Menanam ApelCara Mencangkok TanamanLihat juga panduan lengkapa cara menanam kacang tanah berikut ini Itulah penjelasan dari kita mengenai cara menanam kacang tanah. Cara-cara tersebut merupakan cara menanam kacang tanah yang sangat mudah untuk diterapkan, sekalipun untuk orang pemula dalam ilmu budidaya. Salam budidaya!Baca JugaCara Menanam BonsaiCara Menanam Pohon KelapaCara Menanam KersenCara Menanam Bunga MelatiCara Menanam Bunga KertasCara Budidaya Bunga AsterCara Budidaya JangkrikCara Menanam MarkisaCara Menanam Buah Tin
cara menggunakan batu kacang tanah